DOSA-DOSA LAMA SAYA TUHAN INGATKAN
Beberapa bulan terakhir saya sering mengikuti Persekutuan Doa Pria Sejati Katolik setiap hari rabu. Pada saat itu saya belum mengikuti Retret-nya.
Di hari pertama mengikuti PD, saya diminta maju ke depan untuk perkenalan. Waktu itu saya dengan sombongnya katakan bahwa saya tidak punya masalah, hidup saya bahagia, hidup saya baik-baik saja.
Ternyata saya salah. Setiap saya mengikuti PD, dari firman dan kesaksian teman-teman, saya selalu menemukan kekurangan diri saya. Sehingga ketika ditawari mengikuti retret, saya sangat penasaran untuk mengikutinya.
Saya mengikuti retret 19-20 Sep 2015 di Sentul (Angkatan 19). Di dalam retret, di setiap sesi, dosa saya terasa dikorek-korek. Di setiap sesi saya menemukan ‘wah itu dosa gue juga’.
Hingga di acara altar call, ketika saya menutup mata, tahu-tahu air mata saya keluar. Padahal saya sedang tidak memikirkan apa-apa. Saat itu dosa-dosa saya 5 tahun sebelumnya, Tuhan munculkan.
Tuhan mengingatkan, ketika anak saya berumur 4 tahun, saya pernah menjewer anak saya dan menarik telinganya ke atas sampai dia jinjit. Waktu itu saya bangga karena saya merasa sebagai orang tua yang berkuasa atas anak saya. Saya baru tahu sekarang bahwa itu dosa.
Tuhan juga mengingatkan, pernah saya dan istri saya bertengkar di dalam perjalanan ketika saya mengendarai mobil. Waktu itu istri saya sedang hamil. Karena marahnya saya, saya suruh istri dan anak saya keluar dari mobil di tengah jalan. Saya tidak peduli dan tidak pernah tanya bagaimana mereka pulang. Saya baru tanya setelah retret, ternyata mereka waktu itu pulang jalan kaki. Saya menyesal. Waktu itu saya memperlakukan istri saya yang sedang hamil dengan begitu kejam.
Banyak perubahan yang saya alami setelah mengikuti retret Pria Sejati Katolik:
– Di dalam retret saya baru melakukan pengakuan dosa lagi setelah 20 tahun
– Baru pertama kalinya sekarang saya meminta maaf pada istri dan anak saya
– Sekarang saya sudah bisa pimpin doa di rumah
– Sering saya bersenandung sendiri, ternyata saya bersenandung lagu rohani
(kesaksian ini dikisahkan pada Persekutuan Doa PSK Rabu 23 Sep 2015)
No comments yet.
Leave a Reply