Pria Sejati Katolik

komunitas terbuka untuk semua pria Katolik

Kesaksian-kesaksian setelah retret

Lewat Retret ini, saya berhasil bebas dari ketagihan pornografi puluhan tahun dan keluarga saya dipulihkan
(A, pria 48 th)

Saya ikut retret PSK angkatan ke 6 sekitar 2 thn yang lalu. Setelah ikut retret saya mengalami perubahan yg sangat besar antara lain : lebih menghargai istri dan anak-anak, lebih bisa menerima kekurangan orang lain, lebih mengambil peran dan tanggung jawab mendidik anak-anak yang selama ini saya serahkan ke istri.
Selain itu sayapun lebih ‘berani’ mengakui kesalahan sendiri dan meminta maaf. Kalau dulu, biarpun saya tahu saya yang salah, tapi tetap gengsi unfuk mengakui apalagi minta maaf! Sekarang kata-kata seperti : sayang, tolong, maaf, dan terima kasih sudah jadi kosa kata standard di rumah.
Dan yg paling terasa berubah adalah lebih rajin baca Alkitab, pimpin doa di rumah bersama keluarga dan semakin giat di acara-acara lingkungan atau paroki..
Dan hebatnya, setelah saya dan istri ikut retret PSK-WD, anak-anak kami menjadi lebih dekat dengan kami dan terjalin saling pengertian yg mesra dan terbuka. Waktu ditanya Oom dan Tantenya, anak-anak kami mengatakan mereka sangat senang karena sekarang papa dan mamanya jadi lebih lembut dan mengerti mereka.
Secara tak kami duga, merekapun senang ikut kegiatan KTM, Roses dan BIA/BIR serta Camp Remaja di Lembah Karmel. Puji Tuhan. Satu kepala keluarga dipulihkan maka seluruh keluarga ikut terpulihkan.
Saya dan istri berandai-andai, sekiranya kami ikut retret PSK-WD ini pada usia yang lebih muda, pasti banyak pertengkaran dan luka batin yang dapat kami hindarkan. Kami pasti dapat mengajar anak-anak dan membangun fondasi keluarga dengan cara-cara yang dikehendaki iman Katolik (bukan dengan cara yang kami copy dari orang tua kami yang belum tentu benar),
Beruntunglah anda yang masih termasuk keluarga muda dan sudah ikut retret ini. Tuhan memberkati
(G, pria 44 th.)

Saya sangat bersyukur karena Tuhan memberkati keluarga saya melalui retret Wanita Diberkati. Dalam retret ini Tuhan mengingatkan kepada saya akan tugas saya sebagai perempuan, terutama sebagai isteri dan ibu dari anak-anak yang dititipkan Tuhan kepada saya. Tuhan mendidik saya untuk menjadi mitra-Nya di dalam melayani keluarga dan sesama dengan berlandaskan kasih Kristus
(D, wanita 37 tahun)

Setelah mengikuti Retret Wanita Diberkati ini, saya bisa mengampuni suami, yang telah menyakiti saya selama bertahun-tahun, dengan memiliki WIL
(P, wanita 38 tahun)

Saya dan suami sangat bersyukur dapat mengikuti Pria Sejati Katolik dan Wanita Diberkati ini, karena begitu banyak perubahan yang terjadi pada diri suami saya, yang tadinya suka main pukul sama anak, sekarang menjadi lembut bersikap terhadap anak dan istrinya, yang dulunya kalo diajak ke Gereja susah banget, sekarang bisa ajak keluarga berdoa sebelum tidur, kuasa Tuhan memang dahsyat dapat merubah sesuatu yang kita pikir tadinya sudah gak mungkin diubah, puji Tuhan
(S, wanita 35 tahun)

Perutku terasa mual akibat goncangan mobilku yang melewati jalan yang berlobang menuju Sawangan-Depok.
Jalan berlobang menggambarkan banyaknya hati yang terluka dan banyak umat Tuhan yang rindu akan pemulihan hatinya, Retret “Pria Sejati Katolik dan Wanita Diberkati” menjadi sarana dari Tuhan untuk menyembuhkan relasi antar sesama yang mungkin telah retak.
Bagi orang yang tidak mau berkembang kehidupan rohaninya, kegiatan ini dianggap suatu kegiatan biasa-biasa atau kurang bermanfaat. Tetapi justru lewat retret Pria Sejati Katolik dan Wanita Diberkati ini, aku dipulihkan-Nya, akupun tanpa malu maju ke depan, berlutut dihadapan seorang bapak …X… sebagai orang yang aku tuakan, lalu aku mencuci kakinya serta mencium telapak kakinya, sebagai ujud nyata mohon pengampunan dari orang-orang yang terluka karena perkataan dan perbuatanku dan aku pun dengan rela memaafkan mereka yang telah menyakiti hatiku.
Setelah acara rohani yang mengesan itu selesai, seorang ibu dengan air mata berlinang datang kepadaku untuk membagikan pengalaman pemulihan yg dialami bersama Tuhan Yesus. Airmatanya bukan air mata kesedihan, tetapi air mata kegirangan karena dia telah menangkap maksud apa yang dikehendaki Tuhan dalam hidupnya. Lewat Retret yang diikutinya ini TUHAN telah menyadarkan dirinya bahwa kemarahannya telah membutakan mata hatinya terhadap banyaknya anugerah Tuhan di dalam kehidupannya. la kini telah dipulihkan oleh Tuhan. Kemarahannya kini telah diambil oleh Tuhan. Akhirnya Aku berdiri dan menjabat tangannya :”lbu, anda naik tingkat dalam iman karena telah menang dalam pergulatan iman. Anda telah menjadi terang di tengah kebutaan banyak manusia akan kepedulian terhadap Tuhan”.
Tidak cukup bagi anda hanya dengan membaca kesaksian ini, tetapi datanglah, rasakan dan kecaplah sendiri betapa manisnya anggur dari Tuhan Yesus lewat Retret ini, Tuhan memberkati.
(Pastor Felix Supranto, SS.CC.)

7 May 2011 - Posted by | Kesaksian

No comments yet.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: